Empat Cara Mengetahui Obat Palsu
A
A
A
JAKARTA - Maraknya obat palsu yang beredar di sejumlah tempat, membuat masyarakat khawatir. Alasannya, obat palsu terkadang sulit untuk diketahui keasliannya dan tentu saja berpengaruh pada kesehatan tubuh.
Ketua Pengurus Harian Yayayan Layanan Konsumen Indonesi (YKLI) Tulus Abadi mengatakan sangat sulit konsumen untuk mengetahui keaslian dari produk obat. Sebab, ketelitian saja tidak cukup.
"Konsumen sangat sulit. Makanya pengawasan harus dari pemerintah. Bukan dari konsumen," kata Tulus.
Untuk itu Tulus menyarankan agar konsumen memperhatikan empat hal agar masyarakat bisa terhindar dari obat palsu. "Bagi konsumen memang sulit, tapi setidaknya komsumen memerhatikan tanggal kadaliwarsa, izin edar, kemasan tidak rusak, dan membeli di tempat kredibel," terang dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri bersama Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 42 juta pil obat ilegal berasal dari Tangerang dan Banten.
Penyidik Bareskrim Mabes Polri telah memeriksa 15 saksi. Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap dalang di balik kejahatan tersebut.
Ketua Pengurus Harian Yayayan Layanan Konsumen Indonesi (YKLI) Tulus Abadi mengatakan sangat sulit konsumen untuk mengetahui keaslian dari produk obat. Sebab, ketelitian saja tidak cukup.
"Konsumen sangat sulit. Makanya pengawasan harus dari pemerintah. Bukan dari konsumen," kata Tulus.
Untuk itu Tulus menyarankan agar konsumen memperhatikan empat hal agar masyarakat bisa terhindar dari obat palsu. "Bagi konsumen memang sulit, tapi setidaknya komsumen memerhatikan tanggal kadaliwarsa, izin edar, kemasan tidak rusak, dan membeli di tempat kredibel," terang dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri bersama Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 42 juta pil obat ilegal berasal dari Tangerang dan Banten.
Penyidik Bareskrim Mabes Polri telah memeriksa 15 saksi. Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap dalang di balik kejahatan tersebut.
(tdy)